BERBAGAI MACAM PUNGLI DI  OBJEK WISATA PALABUHANRATU MERESAHKAN WISATAWAN


PALABUHANRATU ONLINE – Setiap tahun libur lebaran Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi masih menjadi primadona bagi wisatawan, tapi ini tidak diikuti dengan keadaan di dibeberapa objek wisata tarif parkir di kawasan objek wisata Karang Hawu dan objek wisata air panas Kecamatan Cisolok  selalu muncul persoalan pungli dan tarif parkir yang selangit sampai 10 ribu rupiah.

Meningkatnya pungutan liar (pungli) di kawasan objek wisata itu meresahkan pengunjung. Padahal diperkirakan objek wisata ini tetap akan dipadati pengunjung hingga H+7 lebaran, Minggu (03/08/2014).

Herdi (40), warga dari Kabupaten Bogor  mengaku kaget dengan tarif parkir kendaraan roda empat yang dipungut Rp 10 ribu. Padahal, sepengetahuanya biaya parkir hanya Rp 2 ribu. Dia juga mengeluhkan lokasi parkir yang tidak sesuai aturan. sebab tidak adanya karcis retribusi yang diberikan

Memang duitnya tidak seberapa, tetapi kalau dipungut diatas ketentuan aturan, itu kan sama saja dengan pungutan liar (pungli). Kalau uang itu memang masuk ke kas daerah silakan saja. Tapi petugas parkirnya tidak jelas karena tidak memiliki kelengkapan layaknya petugas parkir. Harusnya ada rompi dan identitas lainnya termasuk karcisnya. Begitu parkir mobil langsung dimintai uang. Setelah itu ditinggalkan tanpa diatur. Ini jelas meresahkan pengunjung,” kata Herdi kepada Palabuhanratu Online Kamis, (31/07/2014).

“Belum lagi adanya pencucian mobil yang tidak jelas tarifnya ini sudah keterlaluan, yang tadinya ingin wisata malah kesal dengan kejadian seperti ini. Kami berharap semoga aparat dan pemerintah setempat dapat menindak oknum-oknum yang Melakukan pungli dan melakukan pembenahan diobjek-objek wisata tersebut,”ujar Herdi

Laporan : Budi Genda

Parkir di kawasan objek wisata Cipanas Cisolok
Parkir di kawasan objek wisata Cipanas Cisolok (Photo : Budi Genda)

Penulis: palabuhanratuonline.com

Peduli Palabuhanratu

2 tanggapan untuk “BERBAGAI MACAM PUNGLI DI  OBJEK WISATA PALABUHANRATU MERESAHKAN WISATAWAN”

  1. memang kalu di indonesia itu paling parah walupun laporan ke polisi ga terlau di tanggapi karna ada jatah buat polisi di situ,

    Suka

  2. Dimohon para penegak hukum tidak tinggal diam dgn cara seperti itu seolah pembiaran premanisme dilokasi wisata.bukan masalah uang nya,tapi akan berakibat pada citra buruk wisata plabuanratu…blum lg di setiap belokan berjubel pak ogah yg minta saweran dgn tampang diserem2in…trim

    Suka

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda